Bismillaah… Untukmu yang kelak kau ada di sisiku setiap saat… Ketika menuliskan ini sungguh aku terbenam dalam rasaku, karena baru kali ini aku menulis dengan membawa segenap hatiku ke dalamnya, karena baru kali ini aku menulis dengan kasih yang amat terasa, karena baru kali ini aku beranikan diri untuk mengungkapkan segalanya kepadamu, karena baru kali ini aku sengaja membuat tulisan yang aku ingin kau membacanya dengan hati, karena baru kali ini rasaku tak kuasa kubendung, dan karena baru kali ini aku menulis untuk seorang yang kusebut masa depanku.. Aku adalah lelaki yang kelak akan membimbingmu dalam langkah2 menujuNya.. Aku adalah lelaki yang kelak menjadi teladan dalam keseharianmu.. Aku adalah lelaki yang kelak ada dalam suka dan dukamu.. Darimu aku belajar tentang kesabaran, saat dalam penantian akan diriku. Darimu aku belajar tentang keikhlasan, saat kau menerima segala yang ada dalam diriku tanpa aku rencanakan sebelumnya.. Darimu aku belajar tentang kedewasaan...
Telah dimekarkannya bunga-bunga ombak di padang gelombang kehidupan yang cair, berkilauan, dan lapang; pekat dan tak dapat diterawang. Seperti masa depan dan hari ini, terlalu berbeda dan terlalu mirip kita. Laut dan langit, air dan udara, sunyi dan bunyi, mataku dan matamu. Segugus bintang pari merenangi cakrawala, melintasi abad, bunga, dan batu-batu; melihat waktu mengajari manusia untuk membuat langkah pertama dan untuk berhenti pada waktunya. Bumi menimbun lubang-lubang bom yang dijatuhkan ke dadanya, seperti maaf menciptakan danau dari air mata dan lubang-lubang di jiwa. Muda, kasar, tumpul, ceroboh sekaligus penuh tenaga; kebinasaan macam apa yang dapat kita ciptakan dari itu semua, sebelum kita menjadi seorang nelayan tua. Duduk dan bercerita tentang lautan-lautan yang memberkati kita, tidak hanya dengan ikan-ikan dan pengala...