Langsung ke konten utama

kata-kataku adalah gambaran dirimu

Telah dimekarkannya bunga-bunga ombak 
di padang gelombang kehidupan yang cair, 
berkilauan, dan lapang; pekat dan tak dapat diterawang.

Seperti masa depan dan hari ini, 
terlalu berbeda dan terlalu mirip kita. 
Laut dan langit, air dan udara, sunyi 
dan bunyi, mataku dan matamu.

Segugus bintang pari merenangi cakrawala, 

melintasi abad, bunga, dan batu-batu; 
melihat waktu mengajari manusia 
untuk membuat langkah pertama 
dan untuk berhenti pada waktunya. 

Bumi menimbun lubang-lubang bom 
yang dijatuhkan ke dadanya, 
seperti maaf menciptakan danau 
dari air mata dan lubang-lubang di jiwa.

Muda, kasar, tumpul, ceroboh 
sekaligus penuh tenaga; 
kebinasaan macam apa yang dapat kita ciptakan 
dari itu semua, 
sebelum kita menjadi seorang nelayan tua. 

Duduk dan bercerita tentang lautan-lautan 

yang memberkati kita, 
tidak hanya dengan ikan-ikan dan pengalaman, 
tetapi dengan sebuah kehidupan yang tak dapat kita ulang.

Seperti rumah dan kepergian orang-orang tercinta, 
hidup mengisi dirinya dengan banyak akhir dan perpisahan. 
Tetapi ada sesuatu yang mungkin tak dapat dipisahkannya dari dirinya cinta. 

Hanya di dalam mencintai kita dapat bicara tentang hidup 

dan hanya dengan hidup, aku dapat berkata tentang cinta, 
tentang tatapanmu dan tentang senyummu.
Tetaplah sederhana se sederhana hatiku 
ketika menemukanmu sedang asyik memperhatikan kata-kataku.

Makassar 
Desember 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK SEONGGOK JAGUNG "W.S. Rendra"

Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda yang kurang sekolahan. Memandang jagung itu, sang pemuda melihat ladang; ia melihat petani; ia melihat panen; dan suatu hari subuh, para wanita dengan gendongan pergi ke pasar ……….. Dan ia juga melihat suatu pagi hari di dekat sumur gadis-gadis bercanda sambil menumbuk jagung menjadi maisena. Sedang di dalam dapur tungku-tungku menyala. Di dalam udara murni tercium kuwe jagung Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda. Ia siap menggarap jagung Ia melihat kemungkinan otak dan tangan siap bekerja Tetapi ini : Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda tamat SLA Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa. Hanya ada seonggok jagung di kamarnya. Ia memandang jagung itu dan ia melihat dirinya terlunta-lunta . Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik. Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase. Ia melihat saingannya naik sepeda motor. Ia melihat nomor-nomor lotre. Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal. Seonggok jagung di kamar t...

Busuknya kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak (TK) mengadakan"permainan". Ibu Gurumenyuruh tiap² muridnya membawa kantong plastiktransparan 1 buah dankentang. Masing² kentang tersebut diberi namaberdasarkan nama orang yangdibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukanberapa ... tergantungjumlah orang² yang dibenci. Pada hari yang disepakati masing² murid membawakentang dalam kantongplastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan adayang 5. Sepertiperintah guru mereka tiap² kentang diberi nama sesuainama orang yangdibenci. Murid² harus membawa kantong plastik berisikentang tersebutkemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun,selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang² pun mulai membusuk,murid² mulai mengeluh,apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain beratbaunya juga tidak sedap.Setelah 1 minggu murid² TK tersebut merasa lega karenapenderitaan merekaakan segera berakhir. Ibu Guru : "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1minggu ?" Kel...

Moral Remaja Makassar Bakal Terdegradasi

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengakui imbas dari cita-cita Makassar sebagai kota dunia akan berefek dengan munculnya degradasi moral utamanya di kalangan remaja. Hal ini merupakan konsekuensi dari masuknya semua pengaruh asing ke dalam dinamika kehidupan warga kota Makassar bersamaan dengan aspek medernisasi lainnya. "Pada akhir abad 16 yang lalu, di saat Makassar tampil sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, modernisasi yang datang dikelola dengan tetap mempertahankan nilai moral. Keberhasilan ini disebabkan karena kuatnya peran agama sebagai filter kebudayaan asing," kata Ilham saat membuka Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) 2011 Tingkat Kota Makassar di Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, Selasa (31/5/2011). Terkait dengan hal tersebut, Ilham meminta institusi agama termasuk kementerian agama untuk turut melakukan intervensi terhadap ancaman degredasi moral yang saat ini mulai terlihat gejalanya. "Saat ini teknologi ...