Telah dimekarkannya bunga-bunga ombak di padang gelombang kehidupan yang cair, berkilauan, dan lapang; pekat dan tak dapat diterawang. Seperti masa depan dan hari ini, terlalu berbeda dan terlalu mirip kita. Laut dan langit, air dan udara, sunyi dan bunyi, mataku dan matamu. Segugus bintang pari merenangi cakrawala, melintasi abad, bunga, dan batu-batu; melihat waktu mengajari manusia untuk membuat langkah pertama dan untuk berhenti pada waktunya. Bumi menimbun lubang-lubang bom yang dijatuhkan ke dadanya, seperti maaf menciptakan danau dari air mata dan lubang-lubang di jiwa. Muda, kasar, tumpul, ceroboh sekaligus penuh tenaga; kebinasaan macam apa yang dapat kita ciptakan dari itu semua, sebelum kita menjadi seorang nelayan tua. Duduk dan bercerita tentang lautan-lautan yang memberkati kita, tidak hanya dengan ikan-ikan dan pengala...
Menapaki Masa depan sastrapol