Langsung ke konten utama

Akibat Ulah SEKJEN

Ulah Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI yang merenovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) senilai Rp20,3 miliar, DPR secara institusi maupun anggotanya terkena imbas negatif.

"Yah itu, kita tidak bisa pahami. Apa yang dilakukan Kesekjenan DPR RI berimbas pada DPR RI, baik lembaganya maupun kepada anggotanya. Ulah Setjen DPR RI itu semakin memperburuk citra DPR RI," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat, Saan Mustopa di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.

Ia menyatakan, bila memang Setjen ingin melakukan sesuatu di lingkungan DPR RI, ada baiknya melakukan konsultasi dan komunikasi dengan semua pihak.

"Harusnya ketika Setjen mau melakukan sebuah proyek, itu hendaknya dibicarakan, disampaikan ke DPR RI, minimal pimpinan DPR RI, adakan rapat-rapat dengan fraksi-fraksi. Disitu fraksi akan memberikan masukan apakah proyek itu layak dilakukan atau tidak. Kalau selama ini jangan kan anggota, pimpinan fraksi ngga tahu tentang rencana-rencana yang akan dilakukan Kesekjenan. Tiba-tiba, DPR RI sudah dicaci saja. Ini membuat kredibilitas DPR RI semakin memburuk," kata anggota Komisi III DPR RI itu.

Menurut anggota Banggar itu kejadian toilet dan renovasi ruang Banggar merupakan hadiah tahun baru yang tak menyenangkan.

"Kalau ini terus menerus dilakukan akan semakin memperburuk citra DPR RI. Belum kelar (selesai) masalah toilet, ada lagi masalah soal ruang Banggar. Ini awal tahun yang kurang baik buat reputasi DPR RI. Sudah ada dua kasus yang membuat kurang baik," sambung Saan.

Ia mengaku, sebagai anggota Banggar, dirinya tak mengetahui sama sekali soal renovasi ruang Banggar itu. (Zul)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK SEONGGOK JAGUNG "W.S. Rendra"

Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda yang kurang sekolahan. Memandang jagung itu, sang pemuda melihat ladang; ia melihat petani; ia melihat panen; dan suatu hari subuh, para wanita dengan gendongan pergi ke pasar ……….. Dan ia juga melihat suatu pagi hari di dekat sumur gadis-gadis bercanda sambil menumbuk jagung menjadi maisena. Sedang di dalam dapur tungku-tungku menyala. Di dalam udara murni tercium kuwe jagung Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda. Ia siap menggarap jagung Ia melihat kemungkinan otak dan tangan siap bekerja Tetapi ini : Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda tamat SLA Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa. Hanya ada seonggok jagung di kamarnya. Ia memandang jagung itu dan ia melihat dirinya terlunta-lunta . Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik. Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase. Ia melihat saingannya naik sepeda motor. Ia melihat nomor-nomor lotre. Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal. Seonggok jagung di kamar t...

Busuknya kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak (TK) mengadakan"permainan". Ibu Gurumenyuruh tiap² muridnya membawa kantong plastiktransparan 1 buah dankentang. Masing² kentang tersebut diberi namaberdasarkan nama orang yangdibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukanberapa ... tergantungjumlah orang² yang dibenci. Pada hari yang disepakati masing² murid membawakentang dalam kantongplastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan adayang 5. Sepertiperintah guru mereka tiap² kentang diberi nama sesuainama orang yangdibenci. Murid² harus membawa kantong plastik berisikentang tersebutkemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun,selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang² pun mulai membusuk,murid² mulai mengeluh,apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain beratbaunya juga tidak sedap.Setelah 1 minggu murid² TK tersebut merasa lega karenapenderitaan merekaakan segera berakhir. Ibu Guru : "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1minggu ?" Kel...

Moral Remaja Makassar Bakal Terdegradasi

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengakui imbas dari cita-cita Makassar sebagai kota dunia akan berefek dengan munculnya degradasi moral utamanya di kalangan remaja. Hal ini merupakan konsekuensi dari masuknya semua pengaruh asing ke dalam dinamika kehidupan warga kota Makassar bersamaan dengan aspek medernisasi lainnya. "Pada akhir abad 16 yang lalu, di saat Makassar tampil sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, modernisasi yang datang dikelola dengan tetap mempertahankan nilai moral. Keberhasilan ini disebabkan karena kuatnya peran agama sebagai filter kebudayaan asing," kata Ilham saat membuka Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) 2011 Tingkat Kota Makassar di Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, Selasa (31/5/2011). Terkait dengan hal tersebut, Ilham meminta institusi agama termasuk kementerian agama untuk turut melakukan intervensi terhadap ancaman degredasi moral yang saat ini mulai terlihat gejalanya. "Saat ini teknologi ...